Payakumbuh — Komisi C DPRD Kota Payakumbuh turun ke lapangan bersama dinas terkait untuk mengecek saluran irigasi di Balai Jariang Payakumbuh Timur, Payolinyam Payakumbuh Utara, dan di Padang Tinggi Piliang Payakumbuh Barat, Selasa (25/1).
Rombongan dipimpin Ketua Komisi C Ahmad Zifal, dan diikuti oleh anggota Fahlevi Mazni Dt. Bandaro Nan Balidah, Suparman, serta Yendri Bodra Dt. Parmato Alam. Sementara itu, dari Pemko Payakumbuh ada Sekretaris Dinas PUPR Rajman didampingi Kabid PSDA Harlon, Kabid Cipta Karya Yasril, dan Bina Marga Erwin. Dinas pertanian ada Kabid Perkebunan Rozi Alleni serta Kabid Sapras Abdullah Sani. Turut hadir penyuluh pertanian setempat.
Saat mengecek saluran bandar tersier di Balai Jariang, Komisi C DPRD menemukan beberapa titik saluran sudah pecah dan lantainya berlobang, Ketua Komisi C Ahmad Zifal menyampaikan bandar tersier di Balai Jariang melalui tak hanya 1 wilayah kelurahan, dan itu berada di bawah kewenangan Pempov Sumbar, maka diajukan proposal untuk pembenahannya, setelah itu barulah secara swakelola dikerjakan bandar cacing melalui APBD.
“Sebenarnya untuk hal-hal yang kecil ini tak harus ke provinsi mengurusnya, harus ada kebijakan dari Pemko, kalau bisa P3A bisa secara swadaya mengatasi kerusakan pada saluran irigasi, kalau ke provinsi prosedurnya lama,” kata Ahmad Zifal.
Rombongan kemudian bergerak ke lokasi tebing Sungai Batang Lampasi yang terban, dan membuat tembok irigasi Batang Pulau juga ikut terban pada Desember 2021 lalu.
YB. Dt. Parmato Alam menyampaikan kalau ini dibiarkan maka air tidak mengalir. Di sini ada 2 item pekerjaan, yang pertama mengatasi bencana alam dengan membuat talang beton, DPRD akan mendorong perbaikannya melalui anggaran perubahan pada 2022.
“Kedua, lanjutan dari pengecoran lantai saluran irigasi Batang Pulau sampai selesai, ini didorong DPRD lewat dana alokasi khusus maupun APBD,” kata YB. Dt. Parmato Alam.
Sementara itu, Fahlevi Mazni Dt. Bandaro Nan Balidah menyampaikan untuk saluran irigasi Padang Tinggi Piliang yang merupakan saluran saplesi adalah saluran pembawa yang berfungsi membawa/mengalirkan air yang disuplesikan ke saluran pembawa atau ke sungai, disini fungsinya menampung air genangan atau buangan dari saluran drainase dan hujan.
“Kondisi di lapangan kami lihat saluran ini tidak terpelihara, maka DPRD meminta dinas untuk menganggarkan pemeliharaan saluran suplesi dan meminta lurah dan masyarakat setempat untuk proaktif mengantisipasi runtuhnya tebing saluran,” kata Fahlevi Mazni.
DPRD juga berharap masyarakat bisa rutin melaksanakan gotong royong membersihkan saluran irigasi, serta kesadaran untuk tidak membuang sampah ke dalam saluran drainase maupun irigasi agar tidak tersumbat.
“Kerugian dari sampah yang apabila menumpuk ini bisa menimbulkan permasalahan lain,” ujar Dewan Suparman.
Sementara itu, Kabid PSA Harlon menyampaikan di saluran Irigasi Padang Tinggi Piliang ini, pekerjaan sambungan irigasi yang dibutuhkan sepanjang 200 meter untuk kiri kanan.
“DPRD mendorong kita untuk mengerjakannya pada tahun 2023 lewat dana APBD,” kaya Harlon.
Terpisah, Sekwan Yon Refli di kantornya mengatakan kegiatan DPRD turun lapangan ini dalam rangka melakukan fungsi pengawasan terhadap seluruh kegiatan Pemerintah Kota Payakumbuh.
“Pengawasan itu meliputi pekerjaan fisik maupun non fisik. Memang kegiatan ini mengharuskan OPD teknis ikut mendampingi agar langsung bisa dibahas apa saja yang menjadi poin dari hasil tinjauan dewan ke lapangan,” pungkasnya.